KABUPATEN KOLAKA
“kota ku yang indah”
Kabupaten Kolaka adalah sebuah kabupaten di provinsi Sulawesi
Tenggara, Indonesia.
Ibu kotanya
adalah Kolaka. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 6.918,38
km² dan jumlah penduduk 314.812 jiwa (2010). Bupati Kolaka saat ini adalah Drs.
H. Buhari Matta, M.Si.Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kolaka tahun 2004 atas dasar harga konstan 2000 adalah Rp. 1.963.218.210.000,- dengan pertumbuhan PDRB dalam kurun waktu 2000–2004, yaitu tahun 2001 sebesar 2,43% dan tahun 2002 sebesar 12,76%, kemudian tahun 2003 turun sebesar -14,92% dan tahun 2004 tumbuh sebesar 6,18%.
Berdasarkan harga berlaku tahun dasar 2000 PDRB Perkapita pada tahun 2003 adalah sebesar Rp. 7.839.620,78,- sedangkan tahun 2004 sebesar Rp. 8.925.085,15,- sehingga dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2004 mengalami kenaikan.
Keadaan
Wilayah
Luas dan
Batas Wilayah
Kabupaten Kolaka mencakup jazirah
daratan dan kepulauan
yang memiliki wilayah daratan seluas 6.918,38 km² dan wilayah perairan/laut diperkirakan
seluas ± 15.000 km², berbatasan dengan:
Topografi
dan Hidrologi
Keadaan permukaan wilayah Kabupaten
Kolaka umumnya terdiri dari gunung dan bukit yang memanjang dari utara ke selatan, memiliki
beberapa sungai
yang memiliki potensi yang dapat dijadikan sebagai sumber tenaga, kebutuhan industri,
kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan irigasi serta pariwisata.
Kabupaten Kolaka dipandang dari sudut oseanografi
memiliki perairan (laut)
yang sangat luas, yaitu diperkirakan mencapai ± 15.000 km2.
Iklim
Wilayah
daratan Kabupaten Kolaka mempunyai ketinggian umumnya dibawah 1.000 meter dari permukaan
laut dan berada di sekitar daerah khatulistiwa
maka daerah ini beriklim tropis dengan suhu udara
minimum sekitar 10 °C dan maksimum 31 °C atau rata-rata antara
24 °C - 28 °C.
Pemerintahan
Wilayah
Administrasi
Wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten
Kolaka pada tahun 2011
terdiri atas 20 kecamatan, 168 desa dan 45 kelurahan.
Wilayah kecamatan terdiri dari:
- Kecamatan Loea
- Kecamatan Lalolae
- Kecamatan Toari
- Kecamatan Baula
- Kecamatan Kolaka
- Kecamatan Ladongi
- Kecamatan Lambadia
- Kecamatan Latambaga
- Kecamatan Mowewe
- Kecamatan Pomalaa
- Kecamatan Samaturu
- Kecamatan Tanggetada
- Kecamatan Tirawuta
- Kecamatan Uluiwoi
- Kecamatan Watubangga
- Kecamatan Wolo
- Kecamatan Wundulako
- Kecamatan Polinggona
- Kecamatan Tinondo
- Kecamatan Poli-polia
Pemerintahan
Desa
Pada tahun 2005 desa yang sudah
mencapai tingkat desa swakarya sebanyak 145 desa dari 176 desa/kelurahan
sedangkan sebanyak 31 desa merupakan desa swadaya.
Dewan Perwakilan Rakyat
Jumlah anggota DPRD tahun 2005 sebanyak 30 orang
yang berasal dari 12 Partai Politik. Produk hukum yang dihasilkan
pada tahun 2005
sebanyak 80 produk hukum, yaitu 15 Perda, 33 Keputusan DPRD, 10 Keputusan
Pimpinan dan Keputusan Panitia Musyawarah sebanyak 22 buah.
Kependudukan
dan Tenaga Kerja
Jumlah
dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 jumlah penduduk Kabupaten
Kolaka sebanyak 314.812 jiwa yang terdiri dari 161.679 laki-laki dan 153.133
perempuan dengan laju pertumbuhan penduduk pada kurun waktu tahun 2000–2010 rata-rata sebesar
2,79% per tahun.
Persebaran Penduduk
Persentase persebaran penduduk yang
berada di bawah 5% adalah Kecamatan Tanggetada, Kecamatan
Baula, dan Kecamatan Uluiwoi.
Keadaan struktur umur penduduk pada
tahun 2005
menunjukan bahwa penduduk usia muda atau berumur dibawah 15 tahun sekitar
35,15%. Beberapa tahun terakhir angka rasio jenis kelamin cenderung stabil pada
angka 105 yang berarti setiap ada 100 perempuan ada sebanyak 105 laki-laki.
Ketenagakerjaan
Pada tahun 2005 secara keseluruhan
TPAK Kabupaten Kolaka sebesar 116.405 orang dimana sebelumnya pada tahun 2004 terdapat sebanyak
156.617 orang. Angka tersebut belum dapat dijadikan sebagai pedoman karena
angkatan kerja pada tahun 2004 masih menyatu dengan Kabupaten Kolaka Utara.
Ditinjau dari lapangan pekerjaan utama penduduk
Kabupaten Kolaka, terlihat bahwa sektor pertanian
masih paling banyak menyerap tenaga kerja, yaitu sebesar 71.415 orang.
Sosial
Pendidikan
Dilihat dari ratio murid terhadap guru pada tahun 2005/2006, yaitu untuk SD sebesar 23, SLTP sebesar 20 dan SLTA sebesar 13
sebenarnya sudah cukup ideal. Hanya yang menjadi masalah bahwa seorang guru tidak
mengajar/tatap muka secara terus-menerus, sehingga sebuah kelas tetap memiliki
jumlah siswa lebih dari 30 orang dengan seorang guru yang sedang mengajarnya.
Kesehatan
Tenaga kesehatan pada tahun 2004 sebanyak 320 orang
dan pada tahun 2005
naik menjadi 906 orang, sehingga tenaga kesehatan yang tersebar sudah cukup
memadai untuk menangani pasien yang ada.
Ekonomi
Pertanian dan Perkebunan
Pada tahun 2005 tanaman padi mengalami
penurunan luas panen dari semula tahun 2004 sebanyak 22.120 ha
menjadi 22.093 ha pada tahun 2005.
Cengkeh pada
tahun 2004 luas
arealnya 1.610,89 ha sedangkan tahun 2005 meningkat menjadi 1.635,34 ha. Komoditi jambu mete
luasnya mengalami penurunan, yaitu pada tahun 2004 seluas 4.706,88 ha
dan tahun 2005 menjadi
4.441,38 ha, namun produksinya justru mengalami peningkatan.
Peternakan
dan Perikanan
Populasi ternak sapi pada tahun 2004 sebanyak 33.705
ekor mengalami kenaikan pada tahun 2005 menjadi 34.738 ekor. Kecamatan Watubangga selama ini dikenal sebagai
pusat ternak di Kabupaten Kolaka seperti sapi, kerbau dan kambing.
Populasi ternak unggas ayam ras terbanyak
terdapat di Kecamatan Baula sebesar 351.404 ekor pada tahun 2005.
Pada tahun 2005 produksi ikan tercatat sebesar
25.373,20 ton yang terdiri dari produksi ikan laut sebesar 19.253,30 ton dan
ikan darat sebanyak 6.119,90 ton.
Industri
dan Pertambangan
Perusahaan industri
besar/sedang yang sangat menonjol adalah Pabrik Fero Nikel PT. Aneka
Tambang di Kecamatan Pomalaa. Pada tahun 2004 pabrik Feni 3 dan
sudah beroperasi pada tahun 2005.
Jumlah perusahaan industri kimia selama 5 tahun
mengalami kenaikan dari 291 perusahaan tahun 2001 menjadi 304
perusahaan pada tahun 2005,
dengan nilai investasi
sebesar Rp. 1.169.366.000,- pada tahun 2001 menjadi
Rp.1.950.846.000,- tahun 2005 serta nilai produksi naik dari Rp.734.351.000,- pada tahun 2001 menjadi Rp.
1.394.855.000,- tahun 2005.
Perusahaan industri logam dan mesin tahun 2005 sebanyak 168 perusahaan,
kenaikan tersebut diikuti kenaikan jumlah tenaga kerja dari 1.177 orang tahun
2001 menjadi 1.256 orang tahun 2005, investasi Rp. 2.205.069.000,- tahun 2001 menjadi Rp.
3.051.561.000,- tahun 2005
dan produksi perusahaan menjadi Rp. 4.119.607.000,- tahun 2005.
Di Kabupaten Kolaka terdapat
pertambangan Nikel
dan dengan keunggulan tersebut diharapkan mampu memanfaatkan potensi yang ada
semaksimal mungkin untuk menunjang perkembangan perekonomian.
Nilai produksi hasil pertambangan
pada tahun 2005
mengalami kenaikan produksi bijih nikel, yaitu pada tahun 2004 sebesar 1.312.411
ton dan pada tahun 2005
meningkat sebesar 1.577.602 ton. Dengan kenaikan produksi tersebut, nilai
produksi juga mengalami kenaikan dari Rp. 108.237 juta pada tahun 2004 naik menjadi Rp.
148.958 juta pada tahun 2005.
Perdagangan
Nilai jual produksi nikel juga mengalami
peningkatan, pada tahun 2004 senilai US $ 16.407.171,31,- dan tahun 2005 meningkat menjadi
US $ 41.501.542,73. Namun pada ekspor ferro nikel mengalami
penurunan apabila pada tahun 2004 sebesar 30.807,52 ton dan tahun 2005 sebesar 28.680,17
ton. Seiring dengan penurunan nilai ekspor, maka
nilainya juga mengalami penurunan dari US $ 87.014.875,99,- pada tahun 2004 menjadi US $
82.623.725,80,- pada tahun 2005.
Nilai ekspor barang melalui Pelabuhan
Pomalaa terjadi peningkatan, jika pada tahun 2004 senilai US
$110.505.250.300,- pada tahun 2005 meningkat menjadi US $ 136.935.300.540.-[rujukan?]
Angkutan
dan Komunikasi
Panjang Jalan
Panjang jalan pada tahun 2005 tercatat sepanjang
1.348,81 km yang terdiri dari jalan Negara sepanjang
8,17 km, jalan Provinsi
sepanjang 162,73 km dan jalan Kabupaten sepanjang 1.032,91 km.
Pengangkutan
Kegiatan usaha pelayaran selama tahun 2005, seperti kunjungan
kapal, arus barang dan penumpang
sebanyak 2.296 kunjungan kapal yang terdiri dari 2.262 pelayaran dalam negeri
dan 34 pelayaran luar negeri. Dari 2.262 pelayaran dalam negeri tersebut
terjadi bongkar barang sebesar 269.360 ton dan muat 87.630 ton serta penumpang
turun sebesar 141.116 orang dan naik 155.887 orang. Kemudian dari pelayran luar
negeri tidak terdapat arus naik turun penumpang tetapi terdapat bongkar barang
sebesar 25.652 ton dan muat 892.263 ton.
Pos dan
Telekomunikasi
Mengenai
sarana telekomunikasi yang terdapat di Kabupaten Kolaka
pada tahun 2005
sebanyak 3.340 kapasitas sentral berjenis otomat dan 2.800 sambungan telepon induk.
Sambungan telepon induk pada tahun 2005 mengalami peningkatan dari tahun 2004 sejumlah 2.630
menjadi 2.800 pada tahun 2005.
Obyek wisata yang terdapat di Kabupaten
Kolaka yaitu:
Pulau Padamarang: merupakan pulau dengan pantai berpasir putih, pulau ini terletak 40 Mil dari Kota Kolaka.
Sungai Tamborasi: merupakan sungai terpendek di dunia. Terletak 85 Km dari Kota Kolaka.
Pemandian Air Panas Mangolo dan Penginapan: merupakan pemandian alam, terletak di Desa Mangolo berjarak 10 Km dari Kota Kolaka.
Kawasan Pantai Kolaka: merupakan obyek wisata yang terletak di dalam jantung kota Kolaka.
Pulau Malaha: Pulau ini memiliki pantai yang berpasir putih dan merupakan salah satu pulau yang banyak di tumbuhi pohon kelapa. Jaraknya sekitar 88 Km dari pelabuhan Kolaka.
Pantai Poturua: Pantai ini terletak di kecamatan Watubangga dengan jarak 120 Km dari Ibukota Kabupaten Kolaka.
Pulau Padamarang: merupakan pulau dengan pantai berpasir putih, pulau ini terletak 40 Mil dari Kota Kolaka.
Sungai Tamborasi: merupakan sungai terpendek di dunia. Terletak 85 Km dari Kota Kolaka.
Pemandian Air Panas Mangolo dan Penginapan: merupakan pemandian alam, terletak di Desa Mangolo berjarak 10 Km dari Kota Kolaka.
Kawasan Pantai Kolaka: merupakan obyek wisata yang terletak di dalam jantung kota Kolaka.
Pulau Malaha: Pulau ini memiliki pantai yang berpasir putih dan merupakan salah satu pulau yang banyak di tumbuhi pohon kelapa. Jaraknya sekitar 88 Km dari pelabuhan Kolaka.
Pantai Poturua: Pantai ini terletak di kecamatan Watubangga dengan jarak 120 Km dari Ibukota Kabupaten Kolaka.
Kajuangin: merupakan obyek wisata yang
sering di kunjungi setiap hari sabtu dan minggu atau hari libur yang sekarang
sangat popular bagi masyarakat kolaka di
sebab yang tempatnya lansung berada di pinggir pantai, rata-rata yang
mengunjunginya mulai dari kalangan anak kecil sampai kalangan orang tua. Tempat
ini jaraknya ± 25 km dari ibukota kolaka.
|
3.
Investor Jepang
Lirik Potensi Perikanan Kolaka
KOLAKA, KEPRES- Investor dari Jepang melirik
potensi perikanan di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), khususnya
potensi ikan tuna yang sesuai hasil survei, tuna di perairan Kolaka merupakan
jenis tuna terbaik di dunia. Bupati Kolaka, Drs Buhari Matta baru-baru ini
menjelaskan, Pemkab Kolaka sudah dihubungi investor Jepang dan mereka dalam
waktu dekat akan ke Kolaka untuk kepentingan tersebut.
Rencananya investor Jepang tersebut akan membangun
ruang pendingin "cold storage" di Kolaka, sehingga kehadiran mereka
selain memanfaatkan potensi ikan, juga akan membuka lapangan kerja, karena
dengan membangun "cold storage" berarti akan membutuhkan banyak
tenaga kerja."Investor Jepang tesebut mengetahui potensi perikanan yang
dimiliki Kolaka melalui Kantor Penghubung Pemkab Kolaka yang ada di Jakarta. Di
sana semua potensi sumber daya alam yang ada di Kolaka tersaji secara lengkap,
baik melalui brosur maupun web site," kata Bupati Buhari.Keberadaan Kantor
Penghubung Pemkab Kolaka di Jakarta itu, sebelumnya sempat diprotes sejumlah
pihak di Kolaka karena dianggap akan mubazir, tetapi ternyata sekarang sudah
membawa hasil dengan adanya investor yang berminat menanamkan modal di Kolaka.
Menurut Buhari, untuk mendorong investor
menanamkan modal di Kolaka, selain melakukan promosi secara intensif melalui
Kantor Penghubung Pemkab di Jakarta, juga menjanjikan berbagai kemudahan kepada
investor.
Dari segi perizinan misalnya, kata Bupati,
Pemkab tidak akan mempersulit, bahkan izin itu bisa keluar kurang dari 24 jam,
seperti yang telah diberikan kepada Konsorsium PT Hadji Kalla dan PT Bukaka
Teknik Utama yang akan membangun PLTA Tamboli di Kecamatan Samuturu, Kolaka.
"Mereka mengajukan izin pagi harinya
ketika akan ke lokasi untuk melakukan peninjauan dan ketika mereka kembali sore
harinya, izinnya sudah keluar. Ini kita lakukan karena Kolaka sangat
membutuhkan investor untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah,"
katanya.
Selain perizinan, Pemkab Kolaka juga akan
memberikan dukungan kepada investor dalam bentuk pembangunan infrastruktur
penunjang yang dibutuhkan investor, seperti jalan, jembatan, air bersih,
telekomunikasi dan listrik.
Ditanya mengenai kesiapan energi listrik,
Buhari mengatakan, tidak ada masalah, karena selain dari PT PLN, juga energi
listrik di Kolaka nantinya akan dipasok pula dari PLTA Tamboli yang
diperkirakan sudah beroperasi tahun 2006 dengan kapasitas 25 MW.MAT
|